Kamis, 29 November 2012
Negeri di ‘Azam Cita
Suatu kala,
di Hujung Tanah,
daulat mewujud,
marwah terjulang,
Negeri-Negerinya pun makmur dan masyhur
Luas menghampar daratan dan air yang melimpah,
bak untaian zamrud tersusun indah
Kencana dan intan berpinar di persada buminya
Budaya nan elok naungi penghuninya yang bertamaddun gemilang
Mengundang mata hendak menyinggah
Semesta penjuru hendak mendulang
Yang datang bersih hatinya,
namun tak sedikit pula yang beri'tikad serupa penyamun
Duhai Negeri penyejuk hati,
tak lekang sinar dari perut bumimu
Amuk prahara seperti tak ada habisnya di dataran Benuamu,
tapi tetaplah kau Tanah Leluhur junjungan beta
Duhai Tanah yang terberkahi,
engkau pilahlah yang durhaka
Hempaskan ke perutmu!
Damai sentausa yang kami damba,
di atas junjung daulat Negeri-Negerimu
Beribu sungai mengular di perutmu
Berjuta nyawa bergantung padamu
Selaksa harap bersimaharaja di singgasana cita
Tiadalah 'kan sirna hingga zaman berzaman,
walau onak dan duri di kiri dan kanan
Takkan maujud apa-apa yang diharap,
jika Putera Negeri terlupa asalnya diri,
lelap oleh kebohongan penguasa
Negeri yang di’azam laksana permata nila
Kilaunya gilang gemilang
Cemerlang di tiap sudut Benua
Cita yang takkan punah ranah,
hingga bila-bilapun masanya
Walau Tanah Leluhur tercalar kuasa gelap
Putera Negeri pun kini jadi melalar tak berkesudahan
Menjerit menuntut Haq dan Daulat
Demi tegakkan Marwah di Bumi yang mengalir seribu sungai
Memartabatkan Tanah berhutan lebat nan menghijau
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Puisi oleh Hanafi Mohan dan Syach Ranie
Tanah Betawi dan Negeri Pontianak
20 - 28 November 2012
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber Gambar: Salah satu gambar karya Imam Muhsinin dalam Album "For Borneo R@y@" pada Page FB "Borneo Raya Design"
Puisi ini sebelumnya merupakan Tweet pada Linimasa Akun Twitter @hanafimohan dan @syachranie_ dengan HashTag #NegeriDiAzamCita
Puisi ini dimuat kembali pada Laman "Arus Deras" / http://www.hanafimohan.com/
Puisi ini didedikasikan untuk Benua Borneo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 ulasan:
Posting Komentar