Selasa, 25 Mei 2010

Ya 'Uyuuni, Muhammad As-Salman, dan Kerinduan terhadap Ibu

Ya 'Uyuuni artinya yaitu "wahai mata air". Mungkin mata air yang dimaksud adalah seorang ibu, atau kasih sayang yang tulus dari seorang ibu terhadap anak-anaknya, kasih sayang yang tak pernah meminta balasan, kasih sayang yang terus menerus mengucur bagaikan mata air, yang terus menerus mengucur memberikan kedamaian bagi anak-anaknya, yang terus menerus mengucur memberikan kedamaian bagi keluarganya.

Jika anda cinta terhadap ibu, mendengarkan lagu "Ya 'Uyuuni" sungguh membuat anda akan semakin sadar betapa mulianya seorang ibu. Sungguh begitu dalam pesan yang disampaikan pada lagu Nasyid Arabia yang satu ini.

Bagi anda yang sedang berada jauh dari ibu, entah karena anda merantau atau karena yang lainnya, sungguh lagu ini membuat anda semakin merindukan ibu yang jauh di sana, yang dengan sabar menunggu kedatangan anda, menunggu keberhasilan anda merealisasikan cita-cita anda dan cita-cita kedua orang tua anda, yang dalam setiap doanya selalu mendoakan keselamatan dan kebaikan anda di dunia dan akhirat. Apalagi jika ibu anda telah wafat, tentunya mendengar lagu ini semakin membuat anda sadar betapa pentingnya keberadaan seorang ibu. Tapi apalah daya, ibu yang anda cintai telah menghadap ke hadhirat Tuhan. Jika ibu anda masih hidup, mungkin anda bertekad untuk lebih banyak lagi berbakti padanya, karena selama masa hidupnya begitu sedikit derma bakti yang telah anda berikan kepada Sang Ibu. Setelah beliau wafat, barulah anda mengerti arti kehilangan seorang ibu.

Sungguh kalau anda seorang yang perasa, ketika mendengarkan lagu ini, tanpa tersadar menetes butiran embun dari wajah anda. Begitu sempurnanya Muhammad As-Salman menyanyikan nasyid yang satu ini, tanpa adanya iringan alat musik, hanya suaranya yang merdu dengan lisan Arab-nya yang fasih, jernih, dan hening. Hening ... hening ..., syahdu ... syahdu ..., damai ... damai .... Ibu, kurindukanmu, kurindukan kasih sayangmu, kesabaranmu tiada tara. Sungguh benar kiranya surga itu di bawah telapak kakimu. [Hanafi Mohan – Ciputat, Selasa Pagi 25 Mei 2010]


Tulisan ini dimuat di: http://hanafimohan.blogspot.com/

2 ulasan:

  1. Hidup dan mati merupakan ajang persaingan amal manusia. Karena manusialah yang diberi beban untuk menjalankan segala aturan yang telah ditetapkan kepadanya oleh Tuhan. Dengan daya nalarnya manusia dapat memilah dan memisahkan antara yang baik dan yang buruk. Dengan begitu Tuhan dapat mengevaluasi yang terbaik amalnya di kalangan manusia.

    Berbahagialah manusia yang masih memiliki surga di dunia ini, yaitu xeorang ibu.

    BalasHapus
  2. Yap Benar sekali apa yang sobat katakan di atas!! Ibu = Cinta+Kasih, dengan kata lain Ibu adalah segala2nya..
    Share yang sangat bagus sobat...

    Salam ceria

    BalasHapus