Jumat, 27 Februari 2009

(1) Menulis sebagai Transformasi Ilmu


Dari jenjang S1 hingga S3, kemampuan mengungkapkan ide dalam bentuk tulisan menjadi salah satu acuan dan persyaratan kelulusan. Bahkan semenjak dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, ujian kelulusannya pun dalam bentuk tulisan. Sebegitu pentingnyakah menulis, sehingga aktivitas yang satu ini seakan-akan selalu mengiringi setiap derap langkah kehidupan kita?

Seperti kita ketahui bersama, perubahan dari zaman prasejarah menuju ke zaman sejarah ditandai dengan adanya tulisan. Jika suatu bangsa sudah mengenal tulisan, maka berubahlah masyarakat bangsa tersebut dari zaman prasejarahnya menuju ke zaman sejarah.

Diakui atau tidak, hingga kini kegiatan tulis-menulis tetap menjadi kegiatan yang begitu penting. Kiranya, aktivitas yang satu ini telah menjadi tonggak terdepan dalam mengembangkan peradaban. Bayangkan, melalui tulisan yang ditinggalkannya, hingga kini kita masih bisa mengakses informasi dan pemikiran dari orang-orang yang hidup berabad-abad silam.

Jika tak ada jejak tulisan, mungkin hingga kini kita tak pernah tahu kehidupan masa lampau. Jika tak ada tulisan, mungkin hingga kini peradaban umat manusia hanya berjalan di tempat. Mungkin jika tak ada jejak tulisan, kini kita harus melakukan penelitian-penelitian yang sama seperti halnya dilakukan oleh ilmuwan terdahulu untuk mendapatkan suatu penemuan. Mungkin juga hingga kini dunia tetap gelap gulita, kita masih berkorespondensi dan berkomunikasi jarak jauh dengan perantaraan burung merpati, dan sebagainya.

Kini, kegiatan tulis-menulis sudah semakin dimudahkan dengan adanya dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, semakin murah, dan semakin mudah didapatkan. Sehingga kini tak ada kata sulit untuk menulis dan juga mempublikasikan tulisan kita. Sangat sayang sekali jika kemajuan teknologi kini tidak kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk aktivitas yang satu ini.

Dengan melakukan aktivitas menulis, peradaban ilmu akan semakin berkembang. Bukannya ilmu yang ada pada kita semakin berkurang, tetapi yakinlah, semakin banyak kita memberikan ilmu kita, maka akan sebanyak pula kita mendapatkan ilmu yang baru. Dalam terminologi Islam, semakin banyak kita bersedekah, maka akan semakin banyaklah kita mendapatkan rezeki, dan rezeki tersebut semakin berkah. [Hanafi Mohan/Ciputat, Jum'at 27 Februari 2009]


Sumber Gambar: http://ditter.wordpress.com/

0 ulasan:

Posting Komentar