Assalamu'alaykom daku ucapkan
Kepada hadirin hadirat sekalian
Tuan dan Puan marilah dengarkan
Syair Melayu yang daku lantunkan
Semenjak awalnya Tuhan ciptakan
Ada lelaki dan ada perempuan
Ada mentari dan ada rembulan
Ada kekuatan, ada pula kelembutan
Dalam kehidupan di dunia ini
Dari dahulu hinggalah kini
Telah menjadi takdir Ilahi
Kedua-duanya saling melengkapi
Pada banyak hal keduanya sama saja
Punya kewajiban dan hak yang sama
Boleh berpendidikan, boleh pula bekerja
Mengabdikan diri kepada Nusa Bangsa
Waktu berganti, zaman pun berubah
Kaum Hawa kini telah banyak yang berkiprah
Namun janganlah hanya karena latah
Perempuan seharusnya jangan salah langkah
Dari menjadi kuli sampai menjadi Perdana Menteri
Ada yang pramusaji hingga pramugari
Yang jadi peragawati hingga wartawati
Namun semuanya jangan salahi kodrati
Kodratnya perempuan yakni menjadi ibu
Terhadap putra-putrinya menjadilah guru
Yang patut digugu dan juga ditiru
Surga itu di bawah telapak kakimu {-:-}
Hanafi Mohan
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ciputat, Sabtu 11 Desember 2010
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ciputat, Sabtu 11 Desember 2010
* * * Syair ini telah dibacakan pada Lomba Membaca Syair Melayu "Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat" Desember 2010 yang dilaksanakan di Kota Pontianak. Syair ini khusus ditulis untuk dibacakan oleh seorang perempuan yang ketika itu menjadi kontestan Lomba Membaca Syair Melayu "Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat" mewakili Kota Pontianak, dan kemudian berhasil meraih Juara Ketiga-Puteri.
Sumber gambar: http://ahmadrinaldiansyah.wordpress.com/
Tulisan dimuat di: http://www.hanafimohan.com/
0 ulasan:
Posting Komentar