Sabtu, 12 Februari 2011

Syair Bertenggang Rasa



Dengan Bismillah permulaan kalam
Kepada hadirin terhaturkan salam
Wahai para budiman dengarlah dalam-dalam
Lantunan syair seorang anak Adam

Kalimantan Barat indah negerinya
Berlimpah ruah sumberdayanya
Bermacam ragam suku bangsanya
Beraneka warna seni budayanya

Negeri indah ini Tuhan anugerahkan
Untuk kita jaga serta lestarikan
Berpuak-puak bangsa kita diciptakan
Bukanlah untuk saling nista-menistakan

Bangunlah negeri tumpah darah ini
Menjalin kebersamaan niscayalah kini
Bersatu berkelindan masyarakat di sini
Bertengganglah rasa semestinya kini

Kalau terdedah secuil masalah
Jalan keluarnya tentu musyawarah
Kalaulah ada segunung salah
Janganlah dahulu dendam amarah

Demi marwah negeri kita ini
Tinggikanlah martabat luhurkanlah budi
Ingatlah selalu kata bertuah ini
Bhinneka Tunggal Ika semboyannya berbunyi

Puji dan syukur ke hadhirat Allah
Telah berlimpah ruah diberikan-Nya anugerah
Banyaklah sudah nikmat dan berkah
Semoga negeri kami semakin jayalah {~}



Hanafi Mohan
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ciputat, Sabtu 11 Desember 2010



* * * Syair ini telah dibacakan pada Lomba Membaca Syair Melayu "Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat" Desember 2010 yang dilaksanakan di Kota Pontianak. Syair ini khusus ditulis untuk dibacakan oleh Adikku yang ketika itu menjadi kontestan Lomba Membaca Syair Melayu "Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat" mewakili Kota Pontianak, dan kemudian berhasil meraih Juara Kedua-Putera.



Sumber gambar: http://gurumuda.com/

Tulisan ini dimuat di: http://www.hanafimohan.com/

3 ulasan:

  1. Mantap, Fi, menjadi penjaga umur tradisi Melayu.

    BalasHapus
  2. Jika pohon itu adalah bangsa
    Maka akarnya adalah bahasanya
    Jika rusak bahasa layulah bangsanya
    Maka peliharalah akar sampai keputik buahnya.

    {d].Irwanto/Kep.Riau

    BalasHapus
  3. Baru sekarang hambe bise jengah disini...
    Mantap bang Nafi,,, lanjutkan!!!

    BalasHapus