Rabu, 18 Maret 2009

[Cerbung: Senja Merah Jingga] 0- Prolog: Dinihari dan Drama Musikal

Baru saja aku selesai menonton film Hongkong-China, yaitu suatu film drama musikal yang sepertinya baru kali ini aku menonton film yang seperti itu. Aku tak tahu judul filmnya secara pasti, karena aku menontonnya tidak dari awal. Tapi terus terang kuakui, film tersebut telah menggugah saraf-saraf imajinasi kreatifku. Telah lama sekali aku menunggu saat-saat seperti ini, yaitu saat di mana aku bisa menceritakan pengalaman hidup seseorang yang cukup menarik jika kutuliskan.

Cerita ini kudapatkan dari keisenganku menyambangi blog pribadi orang lain di dunia maya. Sebenarnya aku bukannya ingin menjiplak, tapi hanya prihatin saja mengamati blog orang tersebut: sepi, tak ada pengunjung, desain blognya biasa-biasa saja, walaupun tulisannya cukup banyak. Kulihat profil pemilik blog itu pada suatu sisi sepertinya penuh dengan kemuraman, apalagi didukung dengan wajah dirinya yang terpampang juga menunjukkan sisi kemuraman itu.

Ketika itu, kucoba berkomunikasi dengannya. Cukup lama aku dapatkan respon darinya, tapi akhirnya berhasil juga kujalin komunikasi maya itu.

Bermula dari cerita ketika ia sedang berada di atas kendaraan yang sedang berjalan. Semuanya bermula dari sini, kemudian mengalir ke masa lalu, kemudian sedikit demi sedikit ceritanya merangkak untuk menuju kepada akhir cerita.
Kulihat dari tulisannya, sebenarnya ia berpotensi menjadi penulis terkenal, tapi ia sepertinya tak terlalu berani untuk mempublikasi ke media cetak. Satu-satunya tempat yang membuatnya berani becerita dengan orang lain adalah di blognya.

Pada penulisan ulang ini beberapa hal kusesuaikan lagi. Kuakui, sebenarnya aku sudah tak dapat membedakan lagi antara kisah nyata dan kisah rekaannya. Saat ini, mungkin kisahnya berada di tangan anda, karena itu, berakhirlah tugasku untuk mengantarkan kisah orang ini hingga ke tangan anda. Selanjutnya, anda lah yang menjadi hakim atas kisahnya yang kusajikan ini.

Kudengar sayup-sayup azan subuh dari masjid dekat kosanku yang menandakan hingga di sinilah kalimah pembuka ini kutuliskan.

Selamat membaca. #*#


[Hanafi Mohan - Ciputat, Jumat dinihari (Subuh) 3.48-4.39 WIB, 6 Februari 2009]



Kembali ke Daftar Isi

Sumber: http://hanafimohan.blogspot.com/

0 ulasan:

Posting Komentar