Kamis, 22 Januari 2009

Waktu yang Ideal untuk Menulis

Dalam satu hari, sebenarnya begitu banyak waktu yang bisa kita sediakan untuk menulis. Kalaupun tidak banyak, maka mungkin ada sedikit waktu yang bisa kita sisihkan untuk aktivitas yang satu ini.

Ada yang mengatakan, bahwa waktu yang ideal untuk menulis adalah ketika akan tidur. Mengapa? Karena pada waktu ini biasanya kita merefleksikan lagi apa-apa yang telah kita lakukan, menyusun rencana untuk besoknya, dan mungkin masih banyak lagi yang berkelebat di kepala ini. Saking banyaknya pikiran, bahkan terkadang kita menjadi begitu sulit untuk tertidur. Semakin mata ini dipejamkan, maka semakin banyak pula pikiran yang melintas.

Ketika bangun tidur juga merupakan waktu yang terbaik untuk menulis, karena pikiran kita masih segar. Ada juga yang berpendapat seperti ini.

Jadi, sebenarnya manakah waktu yang ideal untuk menulis? Belum lagi ada yang berpendapat lain, sehingga semakin banyak pilihan-pilihan waktu yang ideal itu.

Waktu secara garis besar sebenarnya hanya ada dua, yaitu waktu objektif dan waktu subjektif. Enam jam dikatakan lama, satu jam dikatakan sebentar. Inilah waktu objektif. Sedangkan waktu subjektif adalah waktu yang dirasakan oleh masig-masing orang. Bagi orang yang sedang berbahagia, maka enam jam dikatakannya hanya sebentar saja berlalu. Sedangkan bagi orang yang sedang menderita, maka satu jam pun menurutnya adalah waktu yang lama sekali berlalunya.

Dalam hal ini, maka dapatlah dikatakan, bahwa waktu yang ideal untuk menulis bagi setiap orang itu begitu subjektifnya. Menulis itu berkaitan dengan rasa, serta suasana hati. Ada orang yang begitu lancar menulis ketika ia sedang santai, namun ada juga yang lancar menulis ketika ia tidak santai. Ada orang yang lancar menulis ketika emosinya sedang stabil, namun ada juga yang lancar menulis ketika emosinya labil.

Menulis adalah pekerjaan yang mensinergikan antara data, fakta, dan teks, antara rasa, karsa, dan cipta, juga antara indera, rasio, dan emosi. Sehingga, menulis merupakan aktivitas yang superkompleks. Karena itulah, menulis merupakan kegiatan yang tidak mengenal waktu. Patut diingat, bahwa menulis adalah proses ketika seseorang berdialog dengan dirinya sendiri, yang itu harus juga didialogkannya dengan data, fakta, lingkungan, dan yang terpenting adalah kata-kata yang akan diturunkannya dalam bentuk teks. Di sisi yang lain, menulis adalah mentransformasikan bahasa lisan menjadi bahasa tulisan (teks).

Jangan dibingungkan dengan waktu ideal, karena yang mengetahui waktu ideal itu adalah diri kita masing-masing. Waktu ideal orang lain cukuplah menjadi referensi bagi kita. [Hanafi Mohan/Ciputat, 14-16 Januari 2009]


Sumber Gambar: http://harimgh.wordpress.com/

2 ulasan:

  1. waktu yang ideal untuk menulis bagiku adalah saat kerjaan nggak lagi numpuk kayak sekarang.... hehehe :)

    BalasHapus
  2. tapi aku kadang juga ada mood nulis ketika lagi banyak kerjaan, ketika kepalaku pusing, ...

    BalasHapus