Ketika kelas 2 SD, aku masuk ke sekolah agama (madrasah) di kampungku. Sekolahnya siang hingga sore hari. Jadi, pagi hingga siang hari bersekolah di SD, sedangkan siang hingga sore sekolah di madrasah.
Namanya adalah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Haruniyah. Sekolah agama ini dikelola oleh pamanku (Al-Mukarram Al-Ustadz H.M Yunus Mohan). Di madrasah ini, kami anak-anak Melayu mendapatkan ilmu yang berbeda dari yang kami dapatkan di SD. Ada ilmu Fiqih, Al-Qur'an dan Tajwid, Hadits, Tarikhul Islam, Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Bahasa Inggris, dan Nasyid (kesenian).
Di SD kami belum mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris, karena pelajaran ini baru didapatkan ketika SMP. Maka di madrasah kami telah dahulu mendapatkan pelajaran ini.
Yang mengajar Bahasa Inggris adalah Pak Taufik Ibrahim. Spesialiasi sebenarnya bukanlah Bahasa Inggris, tetapi ia adalah lulusan Jurusan Teknik Mesin. Pengalamannya bekerja di kapal, sehingga menjadikannya bisa berbahasa Inggris, dan dia juga pernah menjadi santri Pesantren Gontor, namun tidak sampai selesai. Dan memang untuk menguasai ilmu mesin juga harus bisa berbahasa Inggris.
Pak Taufik adalah guru yang sangat kreatif. Padahal ia bukanlah lulusan sekolah guru dan sejenisnya. Tapi metode yang ia gunakan untuk membuat kami keluar dari kebutaan terhadap bahasa Internasional yang satu ini patut diacungi jempol. Belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi tak jarang juga keluar kelas. Pernah juga ia membawakan seorang native speaker untuk berbicara dengan kami. Ya, seorang turis, kami waktu itu menyebutnya "orang barat". Bagiku ketika itu adalah pertama kalinya melihat tampang orang barat yang hanya pernah aku lihat di televisi. Orangnya tinggi, mungkin bagi kami seperti raksasa.
Gemparlah kampungku ketika itu dikunjungi orang barat. Bagaikan orang barat itu seperti makhluk asing yang datang dari luar angkasa, yang belakangan aku ketahui dari film-film bahwa orang barat biasa menyebut makhluk luar angkasa dengan sebutan alien, yang belakangan juga ketika kuliah baru kuketahui arti sebenarnya dari alien, yaitu asing atau orang asing, bukanlah makhluk luar angkasa. [Hanafi Mohan]
Minggu, 04 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kasihan bule itu ....hehehe
BalasHapuskalau orang afrika yang masuk apa tetep dibilang alien ya?
di kantor saya banyak banget tuh alien, matanya biru rambutnya pirang...kalo ngomong cas cis cus bikin bingung. Namanya juga alien, ya?
BalasHapus@masicang dan @dewifatma,trims atas kunjungan dan komentarnya.
BalasHapusNanti kita nyari Alien bareng-bareng,ya?