Rabu, 01 Januari 2020

Masa Berganti dan Bintang Jatuh


Bangsa Melayu mengumpamakan perubahan melalui pepatah “Sekali air bah, sekali tepian berubah”. Sekiranya begini, bahwa perubahan alamiahnya menjadikan banyak sisi kehidupan tak lagi sama dengan yang sebelumnya.

Dalam Islam pula perubahan itu diikhtiarkan lewat cara yang bersesuaian dengan tuntunan Allah dan Rasulullah. Dan sememangnya perubahan harus diusahakan, bukan tiba-tiba turun dari langit , bukan bintang yang jatuh.

Allah berfirman dalam satu surah Al-Qur’an, bersumpah “Demi masa”. Tak ada satu pun makhluq di hamparan bumi nan fana ini dapat menolak pergantian masa (waktu), yang itu pula menyebabkan perubahan. Suatu negeri hanya akan mengalami perubahan jika kaum di negeri itu mengusahakannya, sebagaimana termaktub pada satu firman-Nya.

Umpama air bah, hadirnya tak dapat diduga-duga. Tiba-tiba ia datang, tak dapat ditolak-tolak, menyapu tepian sampai tiap lekuk penjurunya, hingga terjadi perubahan yang tak disangka-sangka. Kita sebagai makhluq fana hanya dapat mengusahakan perubahan, tapi tetap tak dapat mengetahui persisnya bila perubahan itu akan terjadi dan seberapa besar pula dampak dari perubahan itu.

Kaum muslimin dalam kesehariannya sungguh telah terbiasa dengan perubahan. Shalat 5 (lima) waktu adalah tuntunan Islam agar ummat ini selalu siap sedia melakukan perubahan, dan sentiasa siap pula ketika perubahan itu terjadi. Berserah diri kepada-Nya, hanya mengharapkan keridhaan-Nya, lillaahi ta’aala. Begitupun aktivitas lainnya, semenjak bangun hingga kembali tidur, menyerahkan segala-galanya kepada-Nya, selalu bersyukur kepada Ilaahi Rabbii atas segala ni’mat yang telah diberi.

Para orang tua terdahulu berpetua, jangan panjang angan-angan. Angan dan khayal bakal menenggelamkan cita-cita mulia kita. Hiduplah dalam dunia nyata, berikhtiar yang terbaik, sentiasa beramal ibadah.

Masa memang selalu berganti, tapi bintang tak jatuh. Jangan berputus asa, kerana hanya kepada Allah kita menggantungkan pengharapan. Luruskan dan sentiasa jaga niat, iman, serta aqidah kita.

Radhiitu billaahi rabbaa wa bil-Islaami diinaa. Wa bi-Muhammadin nabiyyaa wa rasuula. [##]



Hanafi Mohan,
Tanah Betawi, Rabu, 5 Jumadil Awwal 1441 Hijriyyah,
bertepatan dengan 1 Januari 2020 Miladiyyah



Sumber gambar ilustrasi: https://ilmugeografi.com/

0 ulasan:

Posting Komentar