Kamis, 16 Oktober 2014
Ketika di Haribaan
Jikalau persada bersimpuh
di haribaan waktu,
entah pagi entah petang,
atau siang apalagi malam
Sujud qalbu di hadapan taqdir
Masihkah hamba 'kan sentiasa
bersimbah arona jingga,
atau keribang,
mungkin pula dadu
Ke setiap jengkal buana
Hanyalah sehelai sepinggang
Sudahlah hamba faham
akan erti cahaya mata
Terus berpinar
walau apapun racau dunia
Di sempadan langit dan bumi
Jingga telah pun tenggelam
Lalu hadir keribang
diliputi arona dadu
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hanafi Mohan
Sabtu, 2 Dzulhijjah 1435 Hijriyyah,
bertepatan dengan 27 September 2014 Miladiyyah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Catatan:
- simbah = dibasahkan dengan cara agak menghentak/agak kuat
- arona = warna
- jingga = warna kuning kemerah-merahan (oranye)
- keribang = warna merah tua bercampur biru (ungu/violet)
- dadu = warna merah muda (pink)
- erti = arti
- sempadan = batas
** Sumber gambar ilustrasi: wallfoy.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 ulasan:
Posting Komentar