Khutbah Yang Menyejukkan
Oleh: Hanafi Mohan
Oleh: Hanafi Mohan
Jum’at yang lalu (31 Agustus 2007), aku Shalat Jum’at di Masjid Al-Muhajjirin. Rasanya baru ketika Shalat Jum’at tersebut aku merasakan khutbah yang begitu menyejukkan dari “Sang Khatib”.
Mengapa menyejukkan?
Karena yang kurasakan selama ini, bahwa khatib (dan penda’i-penda’i lainnya) lebih seringnya berkhutbah (berceramah) bagaikan mau ngajak Umat Islam berperang. Biasanya hanya menyalah-nyalahkan kelompok lain (kelompok yang tidak selairan dengannya), dan membenar-benarkan kelompoknya sendiri. Sangat jarang sekali ada ceramah yang begitu menyejukkan, yang lebih mengajak umat untuk saling berbuat baik dan mengoreksi dirinya sendiri, tanpa harus menyalah-nyalahkan kelompok lain (apalagi menyalah-nyalahkan non-muslim).
Mudah-mudahan akan semakin banyak lagi tipikal “khatib” (penda’i / penceramah) seperti “khatib” yang aku dengarkan khutbahnya pada Jum’at yang lalu itu.
Dan seperti itulah pendakwah sebenarnya. Kalau misalkan suatu saat eku menjadi pendakwah (khatib / da’i), maka aku akan mencontoh tipikal penceramah seperti itu, yaitu ceramah (khutbah) yang menyejukkan. Yaitu yang menyejukkan hati dan pikiran orang yang mendengarnya. [Aan]
Mengapa menyejukkan?
Karena yang kurasakan selama ini, bahwa khatib (dan penda’i-penda’i lainnya) lebih seringnya berkhutbah (berceramah) bagaikan mau ngajak Umat Islam berperang. Biasanya hanya menyalah-nyalahkan kelompok lain (kelompok yang tidak selairan dengannya), dan membenar-benarkan kelompoknya sendiri. Sangat jarang sekali ada ceramah yang begitu menyejukkan, yang lebih mengajak umat untuk saling berbuat baik dan mengoreksi dirinya sendiri, tanpa harus menyalah-nyalahkan kelompok lain (apalagi menyalah-nyalahkan non-muslim).
Mudah-mudahan akan semakin banyak lagi tipikal “khatib” (penda’i / penceramah) seperti “khatib” yang aku dengarkan khutbahnya pada Jum’at yang lalu itu.
Dan seperti itulah pendakwah sebenarnya. Kalau misalkan suatu saat eku menjadi pendakwah (khatib / da’i), maka aku akan mencontoh tipikal penceramah seperti itu, yaitu ceramah (khutbah) yang menyejukkan. Yaitu yang menyejukkan hati dan pikiran orang yang mendengarnya. [Aan]
Ciputat, Minggu-2 September 2007
0 ulasan:
Posting Komentar